Pengadaan alat pengering berupa oven berkapasitas 6,4 kwintal adalah sebagai suatu upaya untuk pengembangan strategi peningkatan kualitas gula semut yang dihasilkan. Mesin oven diharapkan dapat meningkatkan kekeringan dan meminimalisir kadar air dalam gula semut hingga
Oktober 11, 2013
September 30, 2013
Mesin Oven & Ayakan Mekanik Untuk Meningkatkan Kualitas Gula Semut
Pengadaan mesin oven dan ayakan mekanik dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas gula semut (kristal) yang diproduksi oleh anggota (pengerajin gula semut organik) koperasi Nira Kamukten. Mesin oven merupakan alat pengering gula semut untuk meningkatkan kekeringan dengan kadar air maksimal 2%.Mesin oven mempunyai kapasitas 640 kg per sekali proses dengan kapasitas proses 3 kali per hari. Mesin oven memiliki 80 loyang dengan kapasitas per loyang dapat menampung 8 kg gula semut basah untuk dikeringkan secara maksimal.
Ada 2 buah mesin ayakan mekanik yang digerakan dengan dinamo listrik dan 2 model kehalusan ukuran. Ayakan mekanik merupakan alat pengayakan gula semut untuk menghasilkan butiran dan kehalusan yang seragam. Ayakan mekanik menggunakan ukuran mes 16 dan mes 18 yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen (buyer). Proses pengayakan dapat dilakukan mengikuti proses kerja mesin oven dan kapasitasnya juga akan mengikuti proses tersebut.
Menyediakan juga gula semut untuk pasar lokal
Hubungi: sindu tile di www.sindutile.com 0857-7742-7797, 0817-778-667, 0852-9090-6505
Menyediakan juga gula semut untuk pasar lokal
Hubungi: sindu tile di www.sindutile.com 0857-7742-7797, 0817-778-667, 0852-9090-6505
Juni 25, 2013
TUNGKU (PAWON) HEMAT: STRATEGI KUALITAS GULA KELAPA
Mei 22, 2013
Penandatanganan Nota Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Dengan LPPSLH dan Hivos
Penandatanganan nota kerjasama (Technical Agreement) antara
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan HIVOS Regional Asia Tenggara
dan LPPSLH (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan
Lingkungan Hidup) Purwokerto dalam rangka program Pengembangan Produksen Gula
Kelapa Aren di wilayah Kabupaten Banjarnegara telah dilaksanakan pada
hari Rabu, 22 Mei 2013 di
Mei 19, 2013
GULA SEMUT ORGANIK: STRATEGI PRODUKSI GULA KELAPA UNTUK KESEJAHTERAAN PEDERES
Susanto |
Kondisi penderes di wilayah Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara khususnya yang sangat memprihatinkan dengan kondisi dan letak geografis yang sangat susah dijangkau, jalan menanjak, belum beraspal, dan jika hujan sangat licin, serta rawan terhadap kecelakaan longsor dan terpeleset. Kondisi kemiskinan yang berkelanjutan terutama dengan harga gula yang tidak stabil dan tidak tetap. Harga gula kelapa terkadang bagus, melebihi harga beras, akan tetapi harga kebutuhan pokok lainnya terus meningkat, naik. Harga gula kelapa sering juga mengalami ketidak-stabilan dan turun dari Rp. 11.000,- pada bulan Agustus 2012, hingga sekarang turun hingga Rp. 7.200,- Harga gula kelapa turun artinya adalah
DIVERSIFIKASI PRODUK: PENGELOLAAN GULA SEMUT ORGANIK BERKUALITAS MENUJU ANEKA RASA
Marikin |
Produksi gula kelapa semut
organik diyakini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan kaum
penderes. Hal ini dibuktikan dengan nilai lebih dari harga gula kelapa cetak
(bathokan) yang selama ini diproduksi oleh kaum penderes di Desa Gumelem Wetan.
Pengelolaan gula semut organik dihargai lebih
Mei 18, 2013
PEMBUATAN GULA KELAPA SEMUT ORGANIK RASA JAHE
Achmad Sobari |
Gula kelapa
semut organik sudah mulai dibuat oleh warga di Desa Gumelem Kulon Kecamatan
Susukan Kabupaten Banjarnegara. Produksi gula kelapa semut organik sudah
mencapai 2 ton/bulan. Gula kelapa semut organik sudah dirasakan manfaatnya oleh
warga penderes khususnya dalam rangka meningkatkan
Mei 17, 2013
Meningkatkan Image Kualitas Produk Gula Kelapa: MENUJU KESEJAHTERAAN PENDERES
Ndaftar dadi penderes |
Kemiskinan kaum
penderes (petani gula kelapa/aren) dianggap sebagai sebuah kondisi turun
temurun yang dialami oleh kelompok miskin di wilayah pedesaan dan pegunungan.
Seperti di wilayah Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.
Kaum penderes menganggap dirinya sebagai
Mei 04, 2013
Miskin dan Terbelakang: Nasib Pengerajin Gula Kelapa?
Pengrajin gula kelapa merupakan warga negara kelas dua yang tidak dianggap untuk mendapatkan perhatian dan belaian dari masyarakat umum, khususnya pemerintah. Bagi warga pengerajin gula kelapa kondisi sedemikian adalah karena memang nasib
Kendala Menginisiasi Praktek Pembuatan Gula Semut
Bagi para pengerajin gula kelapa dan aren, membuat gula adalah suatu hal yang sudah biasa dalam kehidupannya. Pekerjaan membuat gula merupakan aktivitas kehidupan yang sudah dilakoni sejak usia muda, dan berlangsung turun temurun. Akan tetapi
Langganan:
Postingan (Atom)