Membedakan Gula Kelapa Alami Dan Obatan (Berbahan Kimia)

Gula kelapa atau sering disebut juga dengan gula merah atau di sebagian wilayah disebut juga dengan istilah gula jawa adalah produk pemanis yang dibuat dari pohon kelapa yang diambil nira dan dimasak kurang lebih 3 sampai dengan 6 jam hingga mengental dan kemudian dicetak sesuai dengan selera dan kebutuhan.



Namun, perlu diketahui bahwa pembuatan gula kelapa tidak semua menggunakan cara pengelolaan alami. Ada sebagian besar pengerajin gula kelapa yang sudah mengenal "obat gula" (larutan kimia Natrium Metabisulfit atau Sodium Metabisulfit / Na2S2O5) dalam proses penyadapan nira, dan bahkan dalam proses memasak nira ada juga menggunakan "obat gula". Sehingga, asuppan "obat gula' secara berlebih dari kadar produksi makanan sehat, bahkan memiliki kecenderungan membahayakan bagi konsumen yang tidak mengetahui bahwa gula kelapa (gula merah) yang mereka konsumsi ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Nah, bagaimana membedakannya, antara gula kelapa yang asli alami dengan gula kelapa yang menggunakan "obat gula"? Pada kesempatan ini, Saya akan memberikan gambaran berdasarkan pengalaman belajar bersama dengan pengerajin gula kelapa, yang sebenarnya mereka sendiri sebagai produksen gula kelapa juga sudah mengetahui perbedaan dan dampak jika gula kelapa yang menggunakan obat dikonsumsi oleh manusia. Bahkan, pengerajin gula kelapa enggan membuat makanan yang akan dikonsumsi menggunakan gula kelapa yang mereka buat dengan "obat gula", tetapi itu adalah kenyataan yang ada di lingkungan pengerajin gula kelapa yang Saya dampingi.

Ciri-ciri gula kelapa yang menggunakan larutan alami (kapur sirih dan kulit manggis/serpihan galih kayu pohon nangka) adalah sebagai berikut:
1. Gula kelapa berwarna coklat cerah sampai coklat tua.
2. Gula kelapa lebih tahan lama tidak mudah meleleh jika sudah dimasukkan ke dalam tempat tertutup.
3. Gula kelapa beraroma wangi kelapa.
4. Gula kelapa berasa manis tanpa ada rasa lainnya.

Ciri-ciri gula kelapa yang mengandung "obat gula" adalah sebagai berikut:
1. Berwarna kuning layu (pudar), warna kecoklatan atau coklat muda hilang.
2. Biasanya keras di hari-hari pertama, namun setelah beberapa hari akan mengalami kadar air, dan mudah meleleh.
3. Beraroma anyir, dan cenderung amis.
4. Berasa sedikit asin, atau ada kandungan rasa asin dan anyir.

Semoga bisa membantu dalam membedakannya, walau pembeda ciri tersebut terkadang sangat samar, karena sekarang pengerajin gula kelapa juga sudah mulai berpikir untuk mencampurkan larutan alami dan larutan kimia, tetapi tetap kandungan kimia tersebut berbahaya jika dikonsumsi dalam waktu lama.